Bagi
seseorang yang mengejar pencerahan hendaklah mempersiapkan diri dengan
berbagai hal seperti mental maupun fisik. Pondasi dari suatu pencapaian
pencerahan salah satunya adalah pencapaian kesehatan. Yoga Surya Namaskara
adalah salah satu dari banyak yoga yang mampu meningkatkan dan menjaga
kesehatan mental maupun fisik.
Mitologi spiritual mengatakan, manusia agar tetap sehat harus banyak
bergerak. Sedangkan ular untuk tetap sehat dikatakan harus lebih banyak diam.
Orang modern dari sisi medis telah mengetahui prinsip dasar untuk menjaga
kesehatan yaitu dengan melakukan olah raga sebab olahraga memicu panas tubuh
dengan harapan lemak jenuh terbakar dan sistem pernafasan menjadi bersih.
Sisa pembakaran terbuang melalui lubang-lubang tubuh salah satunya terbawa
keringat yang keluar dari pori-pori.
Panas tubuh yang terjadi akan menjaga sistem listrik tubuh. Listrik tubuh
inilah yang merawat sistem kehidupan manusia. Menghidupkan sistem tubuh non
fisik maupun merawat organ tubuh fisik. Listrik tubuh dikendalikan dari
chakra Dasar sebagai akibat dari bekerjanya organ tubuh non fisik yang
bermula dari panas tubuh.
Cara-cara memanaskan tubuh dan merawat sistem kelistrikan tubuh telah
diketahui oleh manusia jaman dulu. Setidaknya Rsi Patanjali telah mengajarkan
yoga yang sangat terkenal yaitu Asthanga Yoga di mana dalam prakteknya mampu
menyehatkan mental dan fisik. Manusia Bali mempunyai satu Bhisama atau suatu
sastra Leluhur yang sebenarnya dapat disetarakan dengan Asthanga Yoga.
Bhisama ini datang dari Leluhur di Pura Pucak Lempuyang Luhur. Inti dari
Bhisama tersebut yaitu;
Siapapun manusia Bali yang tidak pernah mencapai Lempuyang Luhur tidak
akan pernah mencapai swarga atau sorga.
Yang dapat dipahami dan diperbandingkan dari Bhisama tersebut dengan Asthanga
Yoga adalah, dari jaman ke jaman di Bali, Puncak Lempuyang Luhur dikenal
sebagai Pura yang letaknya sangat jauh di puncak gunung yang tinggi serta
medan yang sangat berat. Perlu kesiapan mental dan kesiapan fisik untuk bisa
mencapai Pura Pucak Lempuyang Luhur. Hingga muncul suatu dogma yang
mengatakan:
“Pikirkan saja mampu mencapai pucak maka akan sampai di puncak. Kalau
memikirkan tidak mampu maka benar-benar tidak akan pernah sampai di puncak”.
Asthanga Yoga memiliki dasar-dasar yang dimulai dari suatu pemikiran yang
tenang dan optimis serta mengekspos habis kekuatan fisik manusia apabila
dilatih sesuai cara-caranya. Demikian pula kalau kita menuju Lempuyang Luhur,
perlu pemikiran positif jauh hari sebelumnya dan kekuatan fisik akan dikuras
habis. Tetapi kalau berhasil sampai di puncak, bisa dikatakan bahwa manusia
tersebut tentulah masih sehat.
Di jaman yang berbeda dalam Rig Weda muncul suatu Yoga yang disebut Yoga
Surya Namaskar(a). Berbagai literatur menjelaskan dengan cara berbeda-beda di
antaranya sebagai suatu pelaksanaan dari Surya Namaskar Mantram yaitu
penghormatan kepada Dewa Surya/Matahari. Literatur lain mengatakan bahwa
apabila manusia Melatih Yoga Surya Namaskara maka akan menciptakan kesehatan
dan kemakmuran.
Dari diskusi dengan narasumber beberapa bulan lalu dan berdasar
pengamatan dengan kewaskitaan kepada para murid yang benar melakukan yoga
ini, menunjukkan bahwa setiap terjadi lekukan/lipatan persendian akan
memunculkan panas tubuh dan penyerapan prana lebih banyak. Penyerapan prana
lebih banyak inilah yang mendorong panas tubuh lebih cepat terjadi. Kalau
diperbandingkan, lari joging lima menit belum tentu menciptakan panas tubuh
akan tetapi melakukan yoga ini lima menit panas tubuh cepat terjadi. Karena
ada sistem tubuh lainnya, apabila panas tercipta maka energi negatif akan
terusir dari tubuh dan sangat diperlukan oleh praktisi spiritual pada semua
tingkatan untuk melatih yoga ini untuk mempertahankan dan meningkatkan
pencapaiannya.
Yoga Surya Namaskara adalah yoga wajib dalam metode pengajaran narasumber
kepada siswa-siswa. Beberapa bagiannya disederhanakan namun ada pula tambahan
yang berguna sehingga yoga ini akan mencakup perawatan pernafasan, panas
tubuh dan keseimbangan pikiran. Akan lebih baik dilatih di alam terbuka yang
ada sinar matahari yaitu pagi hari (lebih baik) maupun sore hari sesuai
dengan konsep awal yang mendasari terciptanya Yoga Surya Namaskara, yaitu
menghormati atau mengakses kekuatan dari matahari yang memberi kehidupan
kepada manusia.
Dalam latihan aslinya, setiap pose dibarengi dengan mantram. Tetapi kali ini narasumber fokus kepada gerakannya.
Mengapa yoga ini dikatakan mampu menciptakan kemakmuran kepada praktisinya?
Prana yang diserap oleh tubuh fisik dan organ tubuh non fisik yang sudah
sehat akan diperuntukkan kepada pembersihan sistem spiritual seperti chakra.
Setiap perkembangan chakra membawa keberuntungan berbeda yang tentu akan
memudahkan manusia dalam mencapai kehidupan duniawi yang berkelimpahan. Anda tentu
sudah pernah membaca artikel mengenai Antahkarana pada bagian yang menjelaskan
chakra.
Apapun tujuan melatih Yoga Surya Namaskara ini, narasumber sangat merekomendasi
para praktisi spiritual agar melatihnya dengan rutin. Untuk memulai, karena
ini termasuk gerakan fisik yang keras disarankan bijaksana untuk menambah
porsi latihan. Lebih baik rutin dengan sedikit siklus putaran daripada
lupa-lupa ingat tetapi habis-habisan tenaga dan nafas dalam satu kali
latihan. Narasumber mengatakan, semasih manusia tersebut belum mencapai moksha
atau setinggi apapun spiritualnya manusia masih tetap harus dengan ketat
menjaga kesehatannya. Tetapi seorang spiritualis yang benar-benar tinggi
tidak akan pernah sakit yang serius apalagi mati karena sakit.
Berikut adalah gerakan-gerakan yang di latih untuk para siswa dan
mungkin berbeda dengan yang dikenal umum. Silahkan menambah atau mengurangi
sesuai dengan kemampuan.
Catatan:
Pada gambar ilustrasi, tanda panah arah keluar menandai nafas keluar dan
tanda panah arah masuk menandai nafas masuk atau menarik nafas. Bagi praktisi
pemula, hafalkan gerakan dan aturan nafas yang benar. Tetapi sesungguhnya
nafas boleh beberapa siklus tetapi pada akhir nafas dicocokkan sesuai dengan
aturan. Contoh; pada posisi no. 1, tanda nafas adalah keluar. Boleh melakukan
nafas beberapa kali siklus tetapi pada saat melakukan gerakan kedua nafas
jatuh pada sikap menarik.
Keterangan gambar ilustrasi:
- Posisi
berdiri, tangan dicakupkan seperti sikap sembah, kaki dibuka selebar
bahu.
- Posisi
meregangkan tubuh.
- Posisi
membungkuk, kedua tangan menyentuh tanah dan usahakan benar-benar nempel
pada tanah. Latihan 1-3 adalah pemanasan dan boleh dilakukan beberapa
kali sebelum melanjutkan latihan berikut.
- Posisi
4, badan melengkung untuk melatih tulang punggung yang merupakan jalur
nadi Shusumna. Kepala mendongak sampai kepala melihat langit di atas,
posisi kaki depan napak tanah, kaki belakang hanya jari-jari yang napak
tanah dan tangan napak pada tanah.
- Sikap
5, duduk pada kedua telapak kaki, tangan lurus kedepan dan kepala
mennghadap ke bawah serta yang menyentuh tanah adalah hidung.
- Posisi
6-8 dikenal dengan sikap Cobra, yaitu satu rangkaian gerakan bersambung
dari sikap 5-8. Gerakan ditahan selama bisa pada posisi no. 8. Nafas
boleh beberapa kali siklus.
- Posisi
4-8 diulang dengan sikap kaki kiri di depan.
- Posisi
9-10 adalah melatih keseimbangan. Kaki kanan ditumpangkan pada kaki kiri
di daerah sekitar lutut. Sikap boleh dilakukan selama mungkin. Fokus
pikiran pada satu titik di depan. Carilah sesuatu untuk dipandang.
Tetapi kalau bisa melakukan dengan memejamkan mata, adalah pencapaian
keseimbangan yang paling bagus.
- Posisi
no. 11 adalah sikap seperti terbang. Kepala mengarah ke depan dan mata
fokus pada satu titik di depan. Seperti sikap no. 10, kalau bisa sambil
memejamkan mata maka itulah pencapaian yang terbaik untuk keseimbangan.
- Posisi
9-11 diulangi dengan mengganti posisi kaki yaitu kaki kanan sebagai
penopang tubuh.
- Kembali
kepada sikap 1-3 yaitu mengakhiri satu siklus latihan.
- Latihan
ini bisa diulang beberapa kali akan tetapi perhatikan stamina.
Manfaat latihan yoga Surya Namaskara:
- Mencapai
kesehatan fisik dan mental.
- Banyak
keluhan sakit medis yang bisa ditanggulangi dari latihan ini seperti
asam urat, kolesterol, struk ringan (sepanjang masih mampu melakukan
sebagian besar gerakan) sebab panas tubuh yang tercipta adalah dari
mengolah prana yang diserap.
- Mempertahankan
stamina tubuh dan menambah fitalitas. Adalah salah satu yoga untuk
mempertahankan dan menambah ukuran Antahkarana yang telah dicapai.
- Membantu
proses latihan fokus pada saat meditasi.
- Sangat
baik melakukan yoga ini sebelum melakukan meditasi.
(Narasumber : Darmagiri Utama)
|